Jumat, 27 Juli 2007

USHULUS SUNNAH

Kajian 8 Juli 2007

Penceramah : Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafizhohullohu

Tempat : Masjid Imam Ahmad bin Hambal, Tanah Baru – Bogor



Ushulus Sunnah (Imam Ahmad bin Hambal)



Point 35:

Dan memerangi pencuri/khowarij boleh apabila mereka menghalangi seseorang atau menyerang seseorang pada diri dan hartanya dalam rangka membela diri dan hartanya, dan dia menolak serangan pencuri itu dengan segala kekuatannya. Tapi tidak boleh mengejarnya bila si pencuri telah meninggalkannya, dan tidak boleh pula mencari jejaknya. Yang berhak mencari pencuri/khowarij adalah ulil amri. Kewajiban dia adalah membela diri di tempat kejadian, dan tidak berniat membunuh si pencuri. Bila si pencuri itu mati olehnya ketika membela diri dalam pertempuran, maka Alloh melaknat orang yang terbunuh itu. Bila orang yang membela diri terbunuh oleh si pencuri dalam keadaan menjaga diri dan hartanya, maka aku (Imam Ahmad) berharap dia mati syahid.

Semua hadits dan atsar shohih hanya menyuruh kita untuk memerangi pencuri/khowarij, tidak membunuhnya. Bila si pencuri ditawan tidak boleh dibunuh, dan tidak boleh dihukum had tapi diserahkan kepada penguasa untuk dihukum.



Bila dua orang Islam berkelahi (bawa senjata), yang dibunuh dan dibunuh tempatnya di neraka karena keduanya telah berniat membunuh.

Hal yang pertama kali diputuskan pada hari kiamat adalah:

1. Antara hamba, masalah darah

2. Antara hamba dengan Alloh, sholat



Point 36:

Kami (ahlus sunnah) tidak memastikan atas seorang pun dari ahli kiblat sebagai penghuni sorga/neraka dengan sebab amal perbuatannya. Akan tetapi kami berharap sorga bagi orang sholih, dan takut neraka bagi orang yang beramal jelek dan dosa. Hal tersebut terkait dengan wa’du (janji) dan wa’id (ancaman).

Ancaman secara umum boleh, tapi secara khusus tidak boleh (orang per orang) kecuali yang dipastikan oleh Alloh dan rosulNya. Tidaklah seseorang masuk sorga karena amalannya (termasuk para rosul), melainkan hanya rohmat dari Alloh (Bukhori).



Point 37:

Barangsiapa berjumpa Alloh di hari kiamat dengan membawa dosa (yang memastikan dia masuk neraka) tapi dia bertaubat, maka Alloh akan menerima taubatnya.



Point 38:

Barangsiapa bertemu Alloh dan sudah dilakukan hukum had atas dosa yang dilakukannya di dunia, maka itu sebagai penebus dosanya, artinya dosanya hapus.

sumber: iwan_rid@yahoo.com